Di Mana Sebenarnya Nyamuk Suka Hinggap?


AH, nyamuk memang makin pintar. Si serangga itu menyerang saat kita lengah, tak peduli siang atau malam. Tak cuma bentol-bentol, akibat gigitan nyamuk bisa menimbulkan penyakit. Demam berdarah dengue, filariasis (kaki gajah) atau malaria.

Menurut Upik Kesumawati Hadi, ahli entomologi kesehatan Institut Pertanian Bogor (IPB), cara efektif melindungi diri dan keluarga dari gigitan nyamuk mengenal perilaku nyamuk itu sendiri.

Ternyata nyamuk gemar hinggap di tempat yang kurang pencahayaan, lembab, serta sirkulasi udara yang tidak baik. Nyamuk juga menyukai bau keringat manusia. Tak heran pada baju bekas pakai yang digantung, banyak nyamuk berkumpul.

“Nyamuk juga menyukai tumbuhan yang rimbun, genangan air serta selokan yang aliran airnya kurang baik,” ujar Upik pada Kampanye Nasional Rumahku Bebas Nyamuk Maximal yang diadakan oleh Baygon Max di Jakarta, baru-baru ini.

Nyamuk juga menyukai rumah yang lembab, kurang terkena sinar matahari dan sirkulasi udaranya kurang memadai.

Toton Suhartanto dari Ikatan Arsitek Indonesia mengatakan idealnya bangunan rumah memiliki lebar bukaan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan alami sekitar 20 persen dari luas rumah supaya rumah tidak menjadi gelap dan sumpek.

Nyamuk suka bersarang di lingkungan yang lembab, dingin, dan gelap. Karena itu upayakan agar bangunan rumah memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Selain jendela, penggunaan genteng kaca, glassblock dan fiber transparan bisa memaksimalkan pencahyaan alami di kamar mandi atau ruangan lain.

Bila sudah terlanjur membangun rumah atau lahan rumah tidak memungkinkan dibuat jendela, Toton menyarankan agar dibuat bukaan-bukaan di atap agar cahaya dan sirkulasi udara lebih lancar. Dia mengingatkan untuk memperhatikan kemiringan talang air.

“Air bekas hujan yang tergenang karena kemiringan talang kurang tepat bisa juga menjadi sarang nyamuk,” ujarnya.

Pencegahan lain dari gangguan nyamuk bisa dilakukan dengan cara memasang kelambu di kamar, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa di jendela atau lubang angin, serta tidak menumpuk barang-barang yang bisa menjadi tempat tampungan air karena nyamuk penyenan demam berdarah, Aedes aegypti, sangat gemar berkembang biak di genangan air.

“Jangan lupa menguras dan menyikat tempat penampungan air seperti bak mandi atau gentong. Telur nyamuk bisa menempel dengan kuat di tempat air, bahkan jika airnya sudah kering mereka masih bisa hidup. Karena itu jangan hanya dikuras, tapi juga disikat," kata Upik.

sumber : http://metrotvnews.com/mobile-site/text-detail.php?read=41958&tgl=2011-02-08
This entry was posted in :

0 comments:

Posting Komentar