Nyunggi Wakul



'Nyunggi wakul' merupakan bahasa jawa yang artinya “meletakkan bakul diatas kepala”. Bakul adalah tempat nasi. Secara pemaknaan budaya dan politik, bakul adalah perlambang kesejahteraan rakyat. Nyunggi wakul adalah meletakkan bakul diatas kepala. Presiden sampai lurah adalah orang yang digaji rakyat untuk nyunggi wakul. Bakul rakyat saja sudah lebih tinggi derajatnya dibanding kepala pejabat, apalagi rakyat. Filosofi substansialnya begitu. Maka seluruh pasal konstitusi, hukum dan aturan-aturan apapun dalam kehidupan bernegara, mengacu pada derajat kedaulatan rakyat yang terletak diatas kepala pejabat dan bukan sebaliknya.


SUMBER : Facebook Lukman Junaedi http://www.facebook.com/lukman.junaedi.1

0 comments:

Posting Komentar