Neturei Karta


Masih ingat dengan Konferensi Annapolis? Ini merupakan sebuah konferensi yang digagas Bush untuk mempertemukan PM Zionis-Israel Ehud Olmert dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang di dalam negerinya sendiri dianggap kaki tangan Amerika. Konferensi tersebut diselenggarakan di Maryland, AS, 27 September 2007. Pertemuan penuh dengan rekayasa ini menuai kecaman di mana-mana, bukan saja dari Dunia Islam, tetapi juga dari kaum Yahudi Ortodoks sendiri.

Bertepatan dengan hari pelaksanaan konferensi, kelompok Yahudi Ortodoks AntiZionis ‘Neturei Karta’ melakukan unjuk rasa tepat di depan Naval Academy, Annapolis Maryland. Dalam aksi unjuk rasa tersebut kelompok ini membag-bagikan pernyataan sikapnya yang diberi judul “Proposal Yahudi untuk Perdamaian Abadi” dan ditandatangani oleh Rabbi Yisroel Dovid Weiss, juru bicara Neturei Karta International yang berpusat di Amerika. Inilah point-point penting yang ada di dalamnya:

Kami bersimpati kepada semua upaya yang dilakukan untuk mengurangi, meskipun kecil, penderitaan bangsa Palestina, dan juga bangsa Yahudi. Namun, problem sesungguhnya lebih dalam daripada yang disadari. jalan itu terletak dalam penerimaan ajaran-ajaran Taurat (bagi Yahudi) dan keadilan yang sejati. Bangsa Yahudi berada dalam kondisi di pengasingan atas perintah Ilahi, sejak penghancuran Kuil Yahudi, sekitar 2000 tahun lalu. Kita dengan jelas dilarang untuk:

1) Berusaha meninggalkan pengasingan, untuk mendirikan negara sendiri;
2) Berimigrasi secara massal ke Tanah Suci (Yer usalem); dan
3) Menindas bangsa lain.

Selama berabad-abad, semua orang Yahudi percaya bahwa akhir masa pengasingan Yahudi akan datang lewat metode dan bimbingan Tuhan yang mukjizati untuk menyelamatkan seluruh umat manusia secara damai. Itulah masa sebuah perdamaian dan persaudaraan universal, dalam mengabdi ke pada Tuhan Yang Esa. Pengampunan dari pengasingan tidak pernah berarti manifestasi dari sebuah ‘Negara Israel’.

Zionisme tidak bersimpati ke pada keyakinan ortodoks Yahudi ini. Ia juga tidak mempedulikan kerusakan dan penderitaan yang telah ditimpakannya terhadap bangsa Palestina dan bangsa Yahudi. Proposal perdamaian kali ini cacat karena ia menolak untuk mengakui, bukan hanya hak kembali bangsa Palestina, tetapi juga kedaulatan bangsa Palestina di seluruh tanah air historis mereka, yang merupakan hak mereka se bagaimana tercantum dalam Taurat.

Jika solusi Taurat tidak dipedulikan, maka upaya perdamaian ini ditakdirkan gagal untuk jangka waktu yang panjang, karena jalan solusi lain melanggar aturan-aturan Ilahi dan menentang klaim-klaim fundamental keadilan Taurat.

Kami dengan sepenuh hati berdoa bagi akhir dari penderitaan bangsa Palestina, Yahudi, dan bangsa-bangsa lain di dunia. Kami pun berdoa untuk perlucutan “Negara Israel” secara keseluruhan secara damai dan segera. (Huruf ditebalkan oleh Neturei Karta). Akhirnya, kami memohon kepada Yang Mahakuasa untuk mempercepat masa, dimana seluruh dunia akan mengakui Tuhan Yang Esa dan mengabdi kepada-Nya dalam keselarasan dan persaudaraan, dengan tanpa intimidasi sedikit pun. Amin.

Bebaskan Seluruh Tanah Suci dari Negara Zionis Israel.

Neturei Karta

Neturei Karta Neturei Karta berasal dari kata Aramaik yang berarti “Penjaga Kota”. Secara resmi, kelompok ini berdiri pada tahun 1935 dan berdiri paling depan dalam menentang seruan kaum Zionis Yahudi yang memanggil seluruh Yahudi yang terserak di berbagai wilayah dunia untuk melakukan imigrasi ke Palestina. Dalam keyakinan Yahudi Ortodoks, Tuhan memerintahkan orang-orang Yahudi untuk menyebar di segala penjuru bumi dan tidak boleh mendirikan negara bernama Israel di Tanah Palestina.

“Kami akan berkumpul di Palestina pada suatu hari ketika Messiah datang dan memerintahkan kami untuk itu. Kami akan ke Palestina dengan penuh kedamaian, tidak seperti kaum Zionis yang menyerbu Palestina dengan segala bentuk kekerasan yang sebenarnya merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Torah (Taurat),” tegas Rabbi Yisroil Dovid Weiss yang berkedudukan di New York.

Nama ‘Neturei Karta’ sendiri merupakan nama kelompok orang-orang Yahudi ortodoks yang secara rutin melakukan ritual doa di Sinagoga Neturei Karta di Torah Ve’Yivah Yer usalem, Torah U’Tefilah di London, Beis Yehudi Upstate di New York, dan sebagainya. Mereka menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga Yahudi tersebut, mempelajari Taurat serta menolak Talmud, dan siap kapan pun untuk melakukan gerakan demo jika ada seruan dari pemimpin mereka.

Neturei Karta kerap menyebut di mereka sebagai Perserikatan Yahudi Penentang Zionis, dibentuk secara resmi pada 1935 sebagai reaksi atas munculnya zionisme dan rencana pembentukan negara Israel. Penentangan itu dilatarbelakangi keyakinan bahwa pembentukan negara Israel hanya diperbolehkan pada saat kedatangan sang juru selamat (Messiah/Imam Mahdi).

Pada awalnya anggota organisasi ini terkonsentrasi di Yerusalem. Kemudian, mereka menyebar sampai London, New York, berbagai kota di Amerika Utara dan juga di Lithuania. Mereka menilai kaum zionis yang dianggap sekuler, telah mengotori Tembok Ratapan.

Sejumlah pemimpin organisasi ini punya kedekatan hubungan dengan Iran. Mereka menganggap Iran sebagai sahabat karena melihat pemerintahannya bersikap cukup adil terhadap warga minoritas Yahudi yang hidup di sana.



“Jika selama ini orang menganggap kegiatan kami hanya berdemo, ini tidak seluruhnya benar. Kami aktif menyuarakan sikap kami, menentang berdirinya ‘negara’Israel, menolak Talmud dan juga gerakan Zionisme, karena semua itu tidak sesuai dengan Yudaisme yang murni. Kegiatan kami banyak, antara lain menjalin kerjasama dengan sejumlah media bebas, berkunjung dan berpidato di berbagai universitas di sejumlah negara, menyebarkan pernyataan sikap, melakukan korespondensi dengan tokoh-tokoh dunia, dan sebagainya,” papar Rabbi Weiss.

Sebenarnya bagaimana pandangan Neturei Karta terhadap Zionisme? Tentang hal ini , Rabbi Weiss telah berulangkali menerangkan jika di antara keduanya terdapat sebuah jurang yang sangat lebar dan sangat dalam yang tidak mungkin bisa dijembatani hingga kapan pun. “Zionisme adalah gerakan rasis yang mengkhianati Yudaisme. Zionisme berangkat dari kitab hitam bernama Talmud. Sedangkan Yudaisme berasal dari Torah (Taurat) Musa yang diterimanya dari Tuhan. Tidak mungkin di antar a keduanya bisa bertemu. Mereka mengklaim Tanah Palestina sebagai kampung halamannya, ini salah besar. Tanah Palestina adalah milik dari bangsa Palestina. Kami mendukung penuh kemerdekaan bangsa Palestina dari penjajahan Zionis-Israel. Penjajahan itu harus segera diakhiri.

Lantas, sampai kapan perjuangan Neturei Karta akan dilakukan? “Sulit untuk menjawabnya karena kami sendiri tidak mengetahui secara pasti kapan Messiah akan datang menciptakan perdamaian abadi antara umat manusia. Di saat itu, bangsa Palestina akan hidup berdampingan secara damai dengan kaum Yahudi, dan kaum Zionis akan hancur…”

Sedikit kata, sesengguhnya ajaran Allah dan RasulNya tentunya tidak mengajarkan apalagi membenarkan sikap diskriminatif. Oleh karenanya baik di dalam nash-nash Islam maupun bukti sejarah ditunujukkan bahwa jika seorang di luar islam ataupun Yahudi kemudian bertaubat dan mau dengan loyal mengikuti hidayah-petunjuk Allah, maka ia akan segera diperlakukan sebagai saudara seiman dengan penuh cinta persaudaraan dan dipandang sebagai hamba Allah yang telah kembali ke jalan yang benar dan lurus bila ia menerima aqidah salim “tiada tuhan selain Allah.” Sedangkan seorang Yahudi akan langsung dipandang sebagai hamba Allah yang telah keluar dari kesatuan bangsa yang dimurkai Allah untuk masuk ke dalam kesatuan ummat yang dirahmatiNya insyaAllah.

Sumber :Era Muslim Digest, wikipedia


0 comments:

Posting Komentar