Your Job is not your career!!!!


Tulisan kali ini didedikasikan untuk memberikan pemahaman lebih baik mengenai proses career planning. Apabila dapat divisualisasikan, perkembangan karier seseorang idealnya mengikuti pola yang tergambar dalam bentuk diamond pada kartu remi--mengerucut di awal dan di akhir.* Itulah esensi career planning - broadening your horizon and then narrowing it down to the one, or few, that you enjoy the most. Beberapa pedoman yang bisa dimanfaatkan adalah sebagai berikut:

1. Lakukan pekerjaan/aktivitas/kegiatan yang sejak awal menarik minat kita. Bukan sekadar berdasar pada apa yang orang lain katakan, namun sepenuhnya berdasar pada apa yang kita rasakan. Setiap kali mendengar Iwet & Rahmah siaran di "Drive&Jive" Hard Rock FM, saya merasakan tertarik menjadi radio-broadcaster. Apabila ketertarikan ini terus berlanjut, saya sewajarnya perlu mengenali dan memahami profesi ini lebih lanjut langsung dari pelakunya. Selain menikmati popularitas didengar orang banyak, perlu juga diketahui tantangan, kesulitan, dan siklus kehidupan radio-broadcaster. Tanya ke diri sendiri apakah masih punya ketertarikan setelah mengetahui "cerita" selengkapnya?

2. Jangan pernah mengubah segala hal dalam satu waktu.
Pahami pentingnya keseimbangan antara hal-hal yang konstan dengan hal-hal berubah atau perlu diubah. You can change your work/job/life, but you will always need a place to stand. Hal-hal konstan meliputi transferable skills, keyakinan, dan values. Contohnya, seorang konsultan pajak yang merasa punya passion fotografi lebih baik memulai langkahnya dengan mendekatkan diri dengan aktivitas yang diminatinya tersebut. Dia bisa secara khusus bertindak sebagai konsultan pajak bagi para fotografer sembari menyelami lebih jauh passion-nya tersebut tanpa kehilangan hal-hal yang telah lama menjadi kebisa-an dan 'periuk nasi'-nya.

To mow or to grow - your choice...

3. Semua berawal dari segala hal yang menurut Anda sendiri penting, baik, dan sesuai dibandingkan dengan memulai dari apa yang menurut pasar sedang hot atau akan memberikan lebih banyak uang. Sebagai contoh, pada satu waktu tertentu, perkembangan perbankan Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja yang tentunya akan diganjar kompensasi relatif lebih besar dari industri lain. Banyak profesional banting setir ke perbankan karena opportunity ini tanpa mempertimbangkan minat atau aspirasi pribadi. Bahkan, para orangtua "memaksa" anak-anak mereka untuk mengambil jurusan ekonomi dengan harapan mudah mencari kerja. Pertimbangan uang mengalahkan segalanya. Permasalahan muncul saat menyadari bahwa melakoni pekerjaan yang tidak sesuai panggilan hati terasa berat dan hanya akan semakin berat.

4. No quick and dirty steps. Tidak ada jalan pintas. We all need to do the process. Peralihan karier lazimnya membutuhkan waktu 3-5 tahun untuk kontemplasi, memperhitungkan beban dan manfaat, berstrategi mengatur langkah, berupaya serta mempersiapkan diri.

5. Kesalahan pasti akan terjadi. Hal terpenting adalah untuk belajar dari setiap kesalahan yang dibuat.

6. Have fun! Enjoy the process.

Knock, knock, knockin' on heaven's door

Apabila usia kita sekarang 20-30 tahun, masih ada 35-45 tahun yang harus dilalui. Apakah masa yang panjang itu akan diisi oleh ketidakpuasan, ketidakpedulian dan sesal atau kebahagiaan, fulfillment dan keyakinan--sepenuhnya tergantung pada diri masing-masing. Plan your career now.

0 comments:

Posting Komentar