Kamunah Tumbuhan Kontrasepsi


Kebiasaan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah dalam menggunakan tumbuhan kamunah (Croton tiglium) sebagai obat untuk mengatur jarak kelahiran diakui sebagai obat kontrasepsi yang positif. Demikian hasil penelitian terhadap tumbuhan kamunah yang dikemukakan Prof Dr H Ciptadi di Palangkaraya, Rabu, mengenai tumbuhan yang ternyata mengandung steroid dan terpenoid tersebut.

Suku Dayak, katanya, mengonsumsi serbuk dari batang atau air rebusan dari batang tumbuhan tersebut dan menjadikannya sebagai obat kontrasepsi tradisional. Menurut guru besar biokimia/kimia organik yang juga Ketua Lembaga Penelitian Universitas Palangkaraya (Unpar) Kalteng itu, kandungan steroid dan terpenoid dalam tumbuhan kamunah bisa dikembangkan menjadi obat-obatan untuk membantu masyarakat dalam menyukseskan program nasional Keluarga Berencana (KB).

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan penelitian yang pada tahap awal dilakukan isolasi, identifikasi dari batang tumbuhan kamunah dengan ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan, klorofom, dan etanol yang dapat memisahkan komponen-komponen senyawa metabolit sekunder. Selanjutnya dilakukan kromatografi lapis tipis uuntuk mengetahui jumlah komponen senyawa yang ada pada ketiga ekstrak tersebut, kemudian dilakukan pemurnian dengan kromatografi kolom.

Tahap berikutnya dilakukan uji bioktivitas dengan brine shrimp, dan untuk senyawa yang aktif akan dilakukan penelitian tahap berikutnya, yaitu uji pra-klinik dengan mencit dan elusidasi struktur atau penentuan struktur dengan spektroskopi IR.UV.MS, 13 C-NMR dan 1H-NMR. Berdasarkan uji fitokimia kandungan metabolit sekunder untuk ketiga ekstrak tersebut adalah positif untuk steroid dan terpenoid, dan dari analisis brine shrimp dan ketiga ekstrak tersebut menunjukkan senyawa yang sangat aktif dengan LC50.

Obat kontrasepsi oral yang efekif dan paling banyak digunakan sekarang ini berasal dari golongan steroid. Perbedaannya kalau menggunakan batang tumbuhan kamunah hampir tidak ada efek sampingnya. Walaupun demikian, penelitian ini masih terus dilanjutkan untuk membuat formula yang tepat supaya penggunaannya lebih efektif. Kalteng memang kaya akan tumbuhan yang berpotensi obat, dan beberapa sudah dilakukan penelitian, termasuk tumbuhan sepang (Claoxylon polot men) yang diketahui mengandung obat diabetes serta tanaman sarang semut untuk beberapa jenis obat bagi kesehatan manusia.

0 comments:

Posting Komentar